Tema yang digunakan sangat sederhana, MIMPI. Sesuatu yang bisa dipastikan setiap orang pernah mengalaminya. Ketika sebuah teknologi ditemukan, dimana mimpi dapat dibagi dan digunakan untuk memanipulasi pikiran seseorang mengenai apa yang nyata dan tidak nyata. Serta mimpi digunakan sebagai tempat untuk mengambil rahasia terdalam seseorang, sekali lagi manusia disadarkan bahwa otaknya – yang sampai saat ini masih dianggap sebagai misteri terbesar di dunia – merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.
Don Cobb, yang diperankan oleh Leonardo Dicaprio, yang dikenal lewat film Titanic, The Beach,Blood Diamond dan masih banyak lagi, adalah orang yang sangat ahli mengenai cara kerja mimpi dan untuk menyelesaikan pekerjaan paling sulit dan beresiko yang pernah diembankan kepadanya. Dia mengatur apa dan siapa saja yang dibutuhkan, seorang perancang karakter dan plot (Eames), pengatur waktu dan periset sasaran (Arthur), arsitek yang membangun detail dunia mimpi (Ariadne) dan ahli yang memformulasikan formula pengatur kedalaman tidur (Yusuf). Semua bekerja sama dalam sebuah misi bernama INCEPTION. Namun, hanya Cobb yang tahu resiko apa yang menunggu mereka “di bawah sana”.
Sebagai sebuah film aksi sci-fi, ketimbang kebanyakan film aksi sci-fi lainnya, Inception menawarkan ide yang cukup sederhana dan mudah diikuti oleh penontonnya. Film tidak berbelit-belit atau membuat kening Anda berkerut dari awal sampai akhir. Walaupun memang diperlukan pemikiran yang lebih mendalam dan konsentrasi tinggi saat Anda menontonnya, namun fungsi film sebagai sarana menghibur penonton tidak dilepaskan begitu saja oleh film ini. Adegan dan komentar yang lucu terselip di sana-sini tanpa terlihat dipaksakan sebagaimana biasanya terlihat dalam fim-film aksi Hollywood.
Karakter dan hubungan yang dibangun diantara mereka pun sangat menarik, misalnya saja Eames dan Arthur yang berinteraksi seperti anjing dan kucing namun bisa dilihat bahwa mereka mengagumi bakat dan cara kerja satu sama lain. Belum lagi mata dan telinga Anda akan dimanjakan oleh efek audio visual yang luar biasa.
Berbagai konsep dalam film ini disampaikan dalam bentuk tanya jawab yang membuat penonton jadi lebih mudah paham. Misalkan mengenai konsep waktu, dimana dikatakan waktu dalam mimpi berjalan lebih lambat dari dunia nyata. Kita tidur berjam-jam dan hanya memiliki mimpi yang singkat serta bahwa kita tidak pernah benar-benar ingat bagaimana mimpi dimulai. “Bagaimana kau bisa sampai di sini?” tanya Cobb, dan itu menjadi pertanyaan bagi setiap penonton. Benar sekali, kita tidak pernah ingat bagaimana mimpi dimulai dan menganggap semuanya hal yang wajar.
Film ini menanamkan idenya pada penonton mengenai konsep waktu, kick(tendangan), paradoks, limbo, totem, inspirasi, proyeksi, penciptaan dan lain sebagainya dengan cara sederhana dan dapat dimengerti. Juga terdapat pertanyaan yang bersifat filosofis, “Apa itu realita? Apa saja ukuran dari realita dan bagaimana kita yakin bahwa kita sedang berada dan menjadi bagian dari suatu realita?”. Pertanyaan ini bisa membuat Anda merenung panjang, tanpa mendapatkan jawaban apapun
Secara keseluruhan, film ini sempurna. Efek khusus yang mengesankan, plot menarik dengan suguhan aksi, humor dan drama yang diformulasikan dengan sempurna, serta tema yang jelas dan karakter yang kuat dan sama penting antara satu dan lainnya, merupakan keunggulan film ini. Mungkin ada beberapa hal yang akan terlewatkan jika Anda hanya sekali menontonnya, dan perlu beberapa kali sampai Anda memahami keseluruhan filmnya. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena semakin sering Anda menontonnya, semakin menarik film ini jadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar