Pitch Perfect
Pitch Perfect mengisahkan tentang Becca (Anna Kendrick) yang baru saja pindah ke Barden University. Awalnya, Becca tidak tertarik dengan semua klub-klub yang ada. Namun, ia tiba-tiba dipertemukan dengan gadis-gadis dalam anggota klub The Barden Bellas. The Barden Bellas sempat kalah tahun lalu di final ICCA, karena Aubrey (Anna Camp) secara tiba-tiba muntah di atas panggung. Mereka semua kini ingin membuktikan kembali bahwa mereka bisa. Dengan anggota-anggota baru tentunya. Becca harus terbiasa dengan anggota The Barden Bellas yang sangat unik-unik, contohnya Fat Amy (Rebel Wilson). Becca pun bertemu dengan Jesse (Skylar Astin) yang ternyata adalah kelompok musuh terberat The Barden Bellas, Treblemakers. The Barden Bellas tentunya harus memenangi semua perlombaan agar kembali lagi ke final seperti tahun lalu dan tentu saja mengalahkan Treblemakers.
Keunggulan Pitch Perfect adalah dari lagu-lagu yang dicover sepanjang film ini. Lagu-lagu yang dinyanyikan kembali oleh pemain-pemain di dalam film ini jelas adalah lagu-lagu yang super catchy. Seperti “Titanium”, “Right Round”, “Since U Been Gone”, “Turn The Beat Around”, “Just The Way You Are”, “S&M”, “Party In U.S.A” dan “Price Tag”. Ya, pemilihan lagu diatas sangat memberikan efek yang besar bagi film ini. Karena pastinya penonton harus disajikan dengan lagu-lagu yang mereka tahu yang sedang booming sekarang ini. Tidak hanya booming sekarang ini, juga lagu-lagu terkenal laginya. Jadi, pemilihan lagu “Pitch Perfect” adalah lagu-lagu yang sangat tepat untuk mengisi original soundtrack film ini. Bisa dikatakan sisi musikal dari “Pitch Perfect” merupakan poin positif tertinggi.
Adegan demi adegan sepertinya berjalan dengan sangat baik. Adegan yang paling menyenangkan di keseluruhan film ini adalah “Ripp Off”. Battle kecil-kecilan yang sangat menyenangkan bukan? dengan kategori-kategorinya. Dialog-dialog cerdas pasti akan kita rasakan. Pitch Perfect mampu membuat penontonya tertawa dengan adegan yang hadir sangat natural dan sangat relate dengan sekarang ini. Saya menyukai bagaimana Jason Moore menyelipkan sedikit family problem kedalam film ini di tengah-tengah durasinya. Dan juga kisah persahabatan sekaligus romansa. Konfliknya memang terselesaikan dengan begitu mudahnya. Walaupun konflik nya tidak seburuk yang saya pikirkan sebelumnya. Selama 104 menit, ya untuk ukuran musical/comedy adalah durasi yang cukup lama. Jika anda adalah penikmat film comedy sejenis ini, pastinya akan menyukai film ini dan tidak akan merasa jenuh. Namun, jika anda menonton film ini karena penasaran sehabis meliha trailer dan berharap akan mendapatkan tontonan luar biasa sempurna seperti yang judulnya katakan dengan ekspektasi setinggi angkasa, sepertinya kalian harus memikir dua kali. Turunkan ekspektasi dan ikuti saja bagaimana film ini berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar