Review
The Last of Us
Cerita The
Last of Us dimulai pada september tahun 2013, waktu itu terjadi
insiden yang akan mengubah 180 derajat umat manusia - parasit jamur bernama
Cordyceps menjangkit dan merengut nyawa 60% populasi manusia di muka bumi dan
mengubahnya menjadi zombie (Clickers). Riset untuk menemukan vaksin pada wabah
ini pun gagal total, semua cara telah dilakukan dan tetap gagal. Pemerintah
tetap tidak tinggal diam, mereka membuat quarantine zone di
tiapdistrict di amerika untuk tetap mengutuhkan
kembali peradaban manusia.
Tidak
hanya pemerintah yang ingin membentuk kembali peradaban manusia yang sudah
berantakan, grup vigilante bernama Fireflies membuat
pemerintahan dan persaudaraan sendiri yang dibangun dengan sejuta harapan akan kembalinya
kejayaan umat manusia. Tidak terimanya perilaku tidak adil pemerintah,
Fireflies membuat perlawanan.
Makhluk hidup akan menemukan jalanya untuk survive, para
Hunter atau kelompok barbar yang tidak peduli akan masa depan umat manusia -
mereka hanya ingin survive dan tetap bertahan hidup dengan melakukan segala
cara. para Hunter menyerang militer dengan membabibuta dan menagih setiap
kebutuhan pokok pada mereka, seperti makanan, pakaian, senjata, obat-obatan.
Jika kebutuhan mereka tak terpenuhi, mereka akan menghabisi seluruh isi di
QZ (Quarantine Zone).
20 tahun sudah berlalu, seluruh QZ pemerintah telah
dikosongkan dan ditinggalkan - kecuali di Boston. Ini disebabkan ketidakmampuan
pemerintah mengontrol orang yang desperate untuk survive.
Para pengikut Fireflies yang bercita-cita akan kembailnya peradaban pun telah
banyak dihabisi militer. Apakah masih ada secercah harapan untuk umat manusia
kembali berjaya? Apakah perjuangan mu akan tetap berarti? Apa mimpi-mimpi
lamamu sudah benar musnah?
Joel dan Tess, survivor yang bertahun-tahun
mereka habiskan untuk meng-escortbarang-barang ilegal dan outsider yang
ingin hidup lebih baik kedalam QZ di Boston. Sudah 20 tahun mereka survive, Joel
tetap dihantui oleh masa lalunya: saat insiden pandemic tersebut, ia
kehilangan anak perempuannya, karena ditembak mati oleh militer - disebabkan
militer takut menumpuknya populasi di QZ dan menambahkan banyak beban.
Pemerintah tidak menerima banyak outsider di QZ dan membumihanguskan mereka
yang memaksa ingin masuk -"Sacrifice the few to save the many."
***
Pada suatu saat di QZ, Robert - sahabat Joel dan Tess -
berkhianat dan menjualsupply senjata milik mereka ke group Fireflies.
Joel dan Tess pun mencari dan menghabisi Robert, lalu memikirkan jalan untuk
mendapatkan persenjataan mereka kembali. Opsi pertama, mencari seorang Firefly
dan bertemu ketuanya, Marlene, dan menjelaskan kepada mereka kalau senjata itu
tidak untuk dijual.
Tak lama setelah itu dan tak diduga-duga, Marlene langsung
muncul dihadapan mereka. Marlene berkata: "jika kalian ingin persenjataan
kalian kembali, tolongescort Ellie keluar dari QZ dan bawa ia ke
Capitol Building. Setelah itu, di sana, kalian akan menemukan para Fireflies.
Dan dari sana, mereka akan membawa Ellie ke HQ Fireflies. Lalu kalian akan
mendapatkan supply senjata kalian kembali - bahkan akan kami
tambahkan." Joel dan Tess pun setuju tanpa mengetahui latar belakang
Ellie.
Seiring perjalanan menuju Capitol Building, Joel dan Tess
mengetahui siapa itu Ellie dan apa yang diinginkan Fireflies olehnya. Ternyata
dia memiliki imun terhadap parasit yang membunuh jutaan orang - dan Marlene
ingin menciptakan Vaksin dari apa yang dialami Ellie. Tentu itu hal yang
mengerikan, disaat kamustruggle menghadapi kehidupan dan sadar
tidak ada jalan keluar - dan kamu terbiasa akan hal itu, sesuatu yang aneh
menjadi kenyataan.
Saat sampainya di Capitol Building, semua Fireflies yang
ingin membawa Ellie ternyata sudah mati dibunuh para militer; Joel dan Ellie
menyadari ternyata Tess telah terinfeksi gigitan dari clicker saat perjalanan
menuju Capitol Building. Tess mengucapkan kata terakhirnya, yaitu permohon pada
Joel untuk membawa Ellie ke pusat Fireflies yang jauh entah di mana dan
bagaimanapuncaranya. Tess memohon untuk sebuah penebusan atas apa yang ia
lakukan dalam akhir hidupnya, ia ingin melakukan sesuatu yang meaningful agar
dirinya dapat mati dengan damai, atau setidaknya melakukan sesuatu yang baik di
akhir hidupnya. Awalnya Joel menolak, tapi mau tidak mau ia harus memenuhi
keinginan terakhir Tess.
Selebihnya adalah berjalanan panjang tentang Joel dan Ellie
menuju HQ Fireflies yang sungguh tak terlupakan.
***
The
Last of Us memiliki karakter yang kompleks dan skrip
cerita yang matang membuat karakter di game ini menjadi karakter yang sangat manusia - tak memiliki
kekuatan apa-apa selain mimpi, harapan, dan perjuangan. Itulah yang membuat
sesosok orang nampak sangat heroik, powerful, dan mengagumkan. Saya sangat menyukai karekter-karakter
di The Last of Us, seperti
Marlene, Bill, dan David.
Marlene adalah ketua Fireflies, seorang perempuan yang
tangkas yang bercita-cita membentuk kembali peradaban manusia. Kalian bisa
melihat air mata harapan yang ia teteskan untuk mewujudkan itu, walau banyak
sekali anggotanya yang mati diburu oleh militer. Dengan pilihan hidup yang
sulit dan tentu saja dalam kondisi seperti ini tidak ada yang namanya pilihan,
Marlene tetap terus berusaha dan selalu menjadi sosok yang tampak kuat di depan
para Fireflies dan lawan-lawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar